Archon of Eternity

 


Karya: Rayya Robi'atul Hawa

 

Dunia Amstervane tempat di mana sihir, naga dan sebagainya sudah menjadi bagian dari hidup, mulai dari yang paling common yaitu manusia biasa hingga myth yaitu orang dari keturunan dewi eternity, yang mempunyai tubuh kekuatan sihir, dan hanya berjumlah satu dari seribu orang. Dan salah satu kejadian besar yang sampai saat ini masih menajdi misteri adalah hilangnya putri dewi eternity yang ke 13.

Di negeri Haonway, Ayya anak dari orang tua James Eilish dan Billie Eilish. Ia punya status Very Rare yang hampir mendekati Legendary. Ayya lahir dari orang tua yang bisa dibilang mapan. Ia bersekolah di sekolah Eister Nerb, sekolah ternama di seluruh dunia. Hampir di setiap negara ada sekolahan ini dan akan melakukan pertukaran siswa antar cabang setahun sekali.

"Ma, aku 7 hari lagi pertukaran siswa lo" ujar Ayya.

Mama Ayya, Billie Ellish yang sedari tadi mendengar cerita itu menoleh kea rah Ayya.

"Iya, kah??”

“Iya, Ma! Beneran!”

……………………………..

Di koridor sekolah, Ayya berlarian dengan Kathrina untuk pergi ke papan pengumuman.

“Ayo, Ay! Cepetan!”

“Iya iya”

Sampai di depan papan pengumuman, dua gadis itu sibuk mencari nama mereka. Begitu banyak siswa yang terdaftar akan ikut pertukaran siswa. Kathrina baru saja menemukan Namanya. Begitu juga Ayya.

“Eh! Ay! Aku dapat negara Gazer!”

“Iya, kah?! Bentar-bentar aku apa ya …”

Sibuk mencari Namanya, Ayya loncat kegirangan karena ia juga dapat negara Gazer.

“Ih aku juga dapat negara Gazer!”

“Seneng banget!”

Merekapun Kembali ke kelas dan membicarakan sekolah Eister Herb yang ada di negara Gazer. Ya. Nggak salah juga karena sekolah Eister Herb yang di sana sangat megah layaknya Kerajaan. Berbeda dengan Eister Herb di negara Moulaga yang Nampak seperti Kerajaan kuno yang lama tak di huni.

“Eh, katanya cowok-cowok di sana ganteng-ganteng!” ujar Kathrina cengengesan.

“Iya kah? beneran??”

“Iya! Cogan-cogan!”

“Lumayan nih, asupan” Ayya ikutan cengengesan.

“Haha. Hati-hati disihir nanti kamu!”

“Ya udah, tinggal disihir balik saja kan. Haha”

…………………………..

Malam hari, setelah pulang sekolah, Ayya pun bergegas membersihkan dirinya yang sudah kecapean itu, karena di sekolah tadi dia melaksanakan praktek sihir tingkatan very pare hingga ke ultra pare. Setelah membersihkan diri dan mengganti pakaian, Ayya langsung pergi ke kamarnya untuk tidur. Namun Ketika dia baru saja memejamkan mata,

“Pyarr!!”

Tiba-tiba ada suara kaca terpecah dari arah kamar mamanya. Ayya langsung bergegas bangun dan berlari ke kamar kakaknya, Josua Eilish.

“Kak Jo! Ada suara kaca pecah dari kamar mama!”

Josua yang kaget langsung bangun dari tidurnya.

“Adek gak berani ke kamar mama, adek takut kak” rengek Ayya dari luar kamar.

Josua membukakan pintu dan Kembali menutupnya dari luar.

“Ya udah. Ayo sekarang kita ke kamar mama”

Setelah perbincangan singkat itu, Ayya dan Josua pun langsung pergi mengecek keberadaan sumber suara tadi. Setelah sampai di depan kamar mama mereka, mereka mencoba membukanya namun ternyata terkunci dari dalam.

“Bagaimana ini kak??”

“Mama?? Ma?”

Berulang kali dipanggil tak ada suara sahutan dari dalam.

“Brakk!!” Josua mendobrak pintu kamar dengan keras. Pintupun akhirnya terbuka. Mereka berdua pun masuk namun tidak menemukan mama mereka di sana.

“Mamaa!!”

Ayya menjerit. Tidak ada jawaban yang terdengar. Karena panik, Ayya langsung memakai sihirnya untuk memanggil body guard yang ia miliki.

“Tolong c-..”

Josua mendorong tubuh Ayya hingga dia gagal menyelesaikan sihirnya.

“Ouch! Kok kakak dorong aku?? Aku mau nyuruh body guard ku buat mencari mama!!”

“Jangan pake body guard! Mereka bakal mudah melacak kita!”

“Kita?? Kakak tahu sesuatu??” Ayya kebingungan “sebelumnya mama pernah diculik??”

“Bukan mama, tapi kamu” jawab Josua akhirnya “kamu dulu pernah diculik, namun mereka gagal menyekapmu”

“Aku dulu diculik???”

“Iya, kamu sebenarnya …”

“Slaashh!!”

Belum selesai jawaban josua, tiba-tiba ada kilat kebiruan yang menyambar halaman rumah. Keduanya langsung berlari keluar dan memeriksanya. Halaman depan tertutup debu, hingga saat debu tersingkap Nampak sebuah portal terbentuk di tempat ujung  kilatan tadi.

“Kak Jo, sepertinya kilatan itu membawa sebuah portal!”

“Hmm … ya sepertinya itu jalan menuju ke dunia lain” Josua menebak sembari terus mengamati portal di sana “mungkin, itu juga dunia tempat mama diculik, tempat dulu kamu diculik”

Ayya mengernyitkan dahinya sembari menatap lekat wajah Josua.

“Terus ini gimana?” tanya Ayya.

Josua masih berpikir.

“Ayo kita masuk saja, kak Jo!” ajak Ayya “aku mau cari mama!”

“Kamu yakin dek? Ini taruhannya nyawa. Kakak sih oke” Josua balik bertanya.

“Gak papa. Adek siap dengan semuanya asal mama baik-baik saja!” seru Ayya dengan yakin.

“Ya udah. Kamu siap-siap dulu aja. Jangan lupa sama kalungmu, pakai ya” perintah Josua.

“Iya, kak Jo”

Setelah bersiap dan siap untuk berangkat, mereka berdua langsung memasuki portal itu dan,

“Swuush!”

Dalam sekejap mereka sudah berpindah ke dunia lain tujuan mereka. Dunia Estro Phile.

Aya mendongak, di langit ada banyak sekali naga berterbangan. Juga bertengger di puncak-puncak bukit dan hampir di setiap sudut arah. Di semua arah mata memandang Ayya menemukan naga dari ukuran kecil hingga yang luar biasa besar.

“Kak Jo … di sini memang ada banyak naga??” tanya Ayya kebingungan. Gadis itu cukup bergidik menemukan dirinya dan kakaknya ada di Tengah begitu banyaknya naga.

“Iya” jawab Josua sambil terus berjalan. Ayya mengikuti di sampingnya, “karena saat ini kita ada di Estro Phile, dunia hewan purba buas dan sihir-sihir kuat berada”

Ayya pun terkejut. Nama itu pernah dibacanya di perpustakaan sekolah. Pantas saja sedari tadi dia melihat hewan-hewan buas berbagai bentuk melintas. Namun anehnya, mereka semua tidak ada yang megejar dirinya dan kakaknya. Mereka sebatas lewat saja dan hanya menoleh sebentar kearahnya.

“Tapi, kenapa mereka tidak mengincar kita, kak??” tanya Ayya keheranan “apa mungkin mereka hanya memakan buah-buahan??”

“Mereka hanya akan mengincar kit ajika mereka punya majikan dan menyuruhnya untuk mengincar kita” jelas Josua.

Karena Lelah berjalan terus-menerus, merekapun membuat markas sementara di Lokasi yang menurut mereka aman dan bermalam di sana.

“Ayo istirahat dulu” ajak Josua sembari memasuki markas.

Mereka pun lanjut berbincang-bincang. Tak lama kemudian terdengar suara dari perut Ayya.

“Krtt krrt ..”

Gadis itu mulai kelaparan.

“Nih dek, kak Jo buatin sandwitch sama air putih”

“Terimakasih, kak”

Ayya menerimanya dan langsung memakannya dengan lahap. Lalu keduanya beristirahat.

…………………………..

Keesokan harinya, mereka bangun sangat pagi melanjutkan perjalanan menuju kastil tempat tersanderanya mama mereka. Di Tengah perjalanan, Ayya merasa ada yang ganjil.

“Kak Jo!”

“Kenapa, Ay??” Josua menoleh dan menghentikan langkahnya.

“Kita diikuti gak sih? Aku merasa ada yang mengikuti kita!” jawab Ayya waspada sambil mengedarkan matanya ke seluruh arah.

“Sepertinya kita memang diikuti 2 sosok. Yang satu manusia dan yang satunya seekor naga” ujar Josua. Lalu dia menunjuk ke arah atas. “itu naganya, ada tepat di atas kita!”

Ayya langsung mendongak. Ada seekor naga yang terbang cukup tinggi di atas mereka, terus terbang memutar-mutar.

“Pantas saja perasaanku tidak enak”

Namun keduanya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan dan berusaha acuh dengan penguntit mereka itu. Sebab mereka juga faham betul jika saat ini posisi mereka ada di wilayah musuh dan bisa setiap saat mendapat serangan.

Setelah berjalan cukup lama, akhirnya mereka menemukan kastil yang mereka cari. Sebuah kastil yang sangat besar dengan banyak Menara. Gerbang depan sangat besar dengan halaman kecil di belakangnya.

“Apa kita langsung masuk, kak?” tanya Ayya. Josua mengamati sekitar sebentar.

“Kamu siap, kan?”

“Selalu siap, kak Jo!” seru Ayya sembari bersiap.

“Baik, kita masuk sekarang!”

Ayya dan Josua pun masuk lewat gerbang gerbang utama itu.

“Kak Jo! Waspada!”

Baru beberapa langkah saja Josua tanpa sadar menginjak perangkap yang ada di halaman kastil itu.

“Tong .. tong .. tong .. tong!”

Suara lonceng yang ada di ujung kastil berbunyi keras. Kedua bersaudara itu panik.

“Kakak?? Kakak nginjak apa??” tanya Ayya “adek kan sudah bilang untuk bwaspada!” lanjut Ayya sambil memandang memutar dengan waspada , takut jika ada sesuatu yang muncul.

“Maaf, kak Jo kurang waspada tadi …”

Tiba-tiba, di langit di atas kastil awan hitam bergemuruh lalu menyebar menyelimuti kastil.

“Kak Jo! Awas!” teriak Ayya.

Tiba-tiba Cahaya sangat terang menyinari kastil itu dan menyingkap awan hitam sebelumnya. Dari dalam kastil keluar sang Dewi dengan membawa atmosfir kekuatan yang luar biasa besar. Pancaran kekuatannya cukup kuat untuk membuat Ayya dan Josua kesulitan untuk bernafas.

“Siapa kalian?!” bentak sang dewi “Jikalau kalian mencari penyihir itu, ia sudah tidak ada di sini!”

“Siapa yang kau maksud?!” bentak Ayya balik “Dia mamaku, Billie Elish. Bukan penyihir!”

Sang dewi menatap tajam pada Ayya.

“Mungkin kau salah mengincar!” lanjut Ayya memberontak “atau kau lah penyihir itu??”

Sang Dewi Nampak marah. Pancaran kekuatannya meledak lebih kuat lagi. Tanah dan bangunan bergetar hebat. Ayya dan Josua berusaha menahan badan mereka agar tak sampai terjatuh. Ini benar-benar kekuatan yang jauh melampaui bayangan mereka.

“Hei! Siapa kau?! Berani sekali kau denganku!!” bentak sang dewi keras sambil mendekat ke arah Ayya.

Semakin dekat sang dewi, membuat Ayya dan Josua di sampingnya berlutut, tidak kuat menahan tekanan kekuatan yang dikeluarkan sosok luar biasa di hadapan mereka.

Saat jarak sang dewi dengan Ayya hanya tinggal beberapa Langkah, sang dewi merasa ada yang ganjil dengan gadis di depannya itu. Lalu, tanpa sengaja sang dewi melihat tanda lahir di leher Ayya dan juga menemukan liontin yang sangat familiar yang gadis itu pakai.

“Tunggu dulu!” Dewi itu terkejut “siapa kau sebenarnya gadis kecil? Yang memiliki tanda lahir dan liontin itu hanya keturunanku! Apakah kau putriku??”

Ayya balik terkejut.  Apa maksud perkataan dewi itu? Dia menoleh ke arah kakaknya, dilihatnya Josua hanya diam saja namun tanpa ekspresi kaget seperti dirinya. Apa kakaknya menyembunyikan sesuatu darinya?

“Tidak! Aku bukan putrimu! Aku adalah anak dari orang yang kau ambil dariku!”

Sang dewi Nampak sedih mendengar perkataan Ayya itu.

“Baiklah, jika kamu tidak percaya padaku, akan kubuktikan padamu bahwa kamulah putriku yang hilang”

Sang dewi pun memakai kekuatannya.

“Back to the time!” ucap sang dewi pelan.

“B-Bagaimana kau …”

Ayya pun pingsan dan mendapat penglihatan masa lalu.

………………….

Sebuah rumah sakit di negara Haon Way. Tempat lahirnya putri dari sang dewa-dewi.

“Kita beri nama apa untuk putri kita?” tanya sang dewi, Marthaca Eliza kepada suaminya yang berdiri di sampingnya.

Sang dewa langit, Shaka raja pun menjawab,

“ Marthaca Soraya Raja”

“Namanya cantik dan indah seperti dia. Aku setuju dengan nama itu”

Sang dewa langit pun tersenyum dan menyapa putrinya yang baru lahir itu,

“Hai, Ayya”

Ayya kecil hanya membalas dengan kerjapan mata.

Flashback berlanjut ke 2 tahun setelahnya. Ayya menginjak umur 3 tahun.

“Besok adalah hari kelahiran putri kita. Kita harus memberi kejutan untuknya” Pinta dewi Eliza.

“Apa yang akan kamu berikan ke dia?” tanya dewa langit Shaka.

“Rahasia, hanya aku yang tahu” jawab Eliza sambil tersenyum.

“Terserah kamu saja kalau begitu” kata Shaka dengan raut wajah agak cemberut.

“Hanya bercanda, wahai kekasihku” rayu Eliza “aku akan memberi liontin keluarga kita dan sebuah gaun baru untuknya”

Wajah Shaka memerah.

“Yang benar saja, kekasih?? Kamu mau kucium??”

“Gak!”

Eliza berlari menjauh sambil tertawa, dan Shaka mengejarnya.

Di tengah malam, saat akan merayakan hari kelahiran Ayya,

“Kamu sudah menyiapkan liontin dan gaunnya?” tanya Shaka pada istrinya.

“Sudah dong” jawab Eliza semangat.

Keduanya berbalas mengangguk lalu beranjak bersama menuju ke kamar Ayya untuk memberikan hadiah tersebut. Ternyata mereka menemukan putri mereka sudah tertidur lelap di ranjangnya.

“Bagaimana ini? Dia sudah tertidur begitu lelap. Apa kita berikan besok saja?” tanya Shaka.

“Sepertinya, lebih baik begitu” jawab Eliza “namun kita harus memakaikan liontinnya sekarang” pintanya kemudian.

“Baiklah, ratuku”

Setelah memasangkan liontin dengan hati-hati kepada Ayya, keduanya pun pergi ke kamar mereka untuk tidur.

Pukul 02.00 dini hari, seluruh lorong dan seisi istana sangat sunyi senyap.

“Wuush”

Angin aneh berhembus menuju arah kamar Ayya dan membuka jendelanya. Ada bayangan seseorang masuk. Bayangan itu semakin lama semakin dekat dengan Ayya. Mungkin karena kurang waspada, bayangan sosok itu tak sengaja menyenggol lampu damar di meja samping ranjang Ayya. Cepat-cepat sosok itu menangkapnya agar tidak membuat kebisingan.

“Hei! Siapa kau?!!” Bentak Shaka dari arah pintu. Sepertinya dia merasakan kehadiran penyusup itu dan langsung menuju kamar Ayya.

Bayangan itu langsung meraih Ayya dan dibawanya pergi terbang keluar dengan sapu terbang.

“Ada apa ini??” teriak Eliza yang baru sampai. Dilihatnya Ayya dibawa terbang keluar. Dia mengejarnya namun penculik itu keburu jauh.

“Ayyaaaaa!!!”

Eliza pingsan di depan jendela kamar. Shaka segera meraihnya, kemudian memanggil  seseorang dan mengerahkan 300 prajurit untuk mencari Ayya dan penyihir yang menculik putrinya tadi.

………………………

“Ayya bangun.. bangun dek, Kamu gak kenapa-kenapa?” suara Josua berusaha membangunkan Ayya.

Ayya menghempaskan tangan Josua dan mendorongnya menjauh.

“Jangan panggil aku adek! Aku bukan adekmu! Kau membohongiku selama ini!” teriak Ayya histeris dengan berlinang air mata. Karena perasaan kecewa yang mendalam, dia berjalan menjauh meninggalkan Josua. Sedang sang dewi hanya berdiam dan melihat mereka.

Josua berlari mengejar Ayya. Ayya berbalik dan mengancam Josua dengan sorot mata tajamnya,

“Lebih baik kau pergi dari sini, Josua! Aku gak mau kamu kenapa-kenapa..”

“T-Tapi aku kakak kandungmu, Ayy” Josua masih mencoba mendekat.

“Apa maksudmu?!” Ayya berteriak sembari bersiap melancarkan serangan pada Josua, “kau adalah anak dari penyihir yang menculikku! Bagaimana kau bisa mengaku-ngaku kakak kandungku??”

Josua menghembuskan nafas, memejamkan mata kemudian melakukan sesuatu. Sekejap kemudian dia merubah wujudnya dan sosoknya menjadi mirip seperti sang dewi. Ayya terbelalak.

“Aku membunuh anak penyihir itu dan menyerupai dirinya agar bisa menjagamu, dek”

Ayya masih berusaha memahami apa yang baru saja dilihatnya. Josua yang selama ini dia kenal ternyata orang lain, yang tak lain justru adalah kakak kandungnya yang sebenarnya. Ayya menoleh pada sang dewi, dan sang dewi tersenyum padanya.

“Jadi .. selama ini kakak menyamar jadi anak penyihir itu??”

Kakaknya itu mengangguk. Ayya mulai mempercayai kebenaran yang baru saja dia dapatkan ini. Jadi selama ini, mamanya hanya berakting menjadi mama yang baik. Sosok sebenarnya darinya adalah penyihir jahat yang mungkin mengincar kekuatan keturunan dewi yang ada dalam dirinya.

“Lalu, siapa namamu sebenarnya, kak??” tanya Ayya penasaran.

“Nama asliku adalah Cristian Xaverius Raja”

“Nama yang keren!”

Ayya berlari meraih badan kakaknya dan memeluknya erat. Sang dewi mendekat dan ikut memeluk kedua anaknya itu setelah sekian lama. Ayya pun luluh kepada sang dewi yang tak lain adalah ibunya, dan merekapun hidup bersama.

Tamat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemilihan OSIS Baru di SMP Plus Maulana Malik Ibrahim Bojonegoro

Upacara Hari Pahlawan 2024

Semangat Kebersamaan Warnai Upacara Hari Guru di SMP Plus Maulana Malik Ibrahim Bojonegoro