Dia Bukan Ibuku


Cerita: Maeva Dwi Safitri

Sampul: Mohammad Deska Pratama

 

Malam itu, Eva terbangun dari tempat tidurnya. Ia mendengar suara orang sedang menyapu di halaman rumahnya. Dengan ragu-ragu ia berjalan ke arah pintu yang berada di ruang tamu. Namun ia tidak berani membukanya. Ia mengintip dari jendela, dan ia tidak melihat ada siapapun di depan. Cepat-cepat dia bergegas Kembali ke kamarnya.

Waktu Eva mau tidur lagi, dia Kembali mendengar suara orang menyapu dari depan. Dengan takut dia Kembali ke ruang tamu dan mengintip dari jendela. Dan kali ini dia melihat ada sosok orang yang sedang menyapu, badannya kurus, tinggi dan berambut Panjang.

Eva langsung berlari ke kamarnya, dan lalu membungkam dirinya menggunakan selimut. Gadis itu ketakutan di rumah sendiri, lalu meraih telepon dan menghubungi Amel, temannya.

Di telepon, dia berbisik-bisik.

“Mel, tolong aku!”

“Kamu kenapa?” tanya Amel dari ujung telepon sana.

“Aku ketakutan … di rumah sendirian” jawab Eva dengan nada gemetaran.

“Eh?? Emang kenapa??”

“Ibuku pergi takziyah. Ta-tapi .. Di .. di halaman rumahku ada orang sedang menyapu. Badannya kurus, tinggi dan berambut Panjang…” jells Eva dengan gemetaran dan takut.

Tiba-tiba ada suara langkah kaki yang mendekat ke kamarnya. Suaranya jelas, dan berhenti tepat di balik pintu kamar Eva. Eva cepat-cepat mematikan telponnya, kemudian meringkuk ke ujung ranjang tidur, dan menatap kearah pintu dengan keringat dingin.

“Cklikk”

Gagang pintu terongkek memutar.

“Krieett”

Bibir pintu dibuka dari luar. Eva langsung bergidik dan membungkus rapat badannya dengan selimut, dan melihat bayang-bayang samar dari balik selimutnya itu.

Benar saja, dia melihat sosok hitam kurus tinggi, persis seperti yang dia intip di luar tadi. Sosok itu berjalan mendekat. Eva semakin ketakutan, namun suaranya tertahan sama sekali.

“Eva”

Namanya dipanggil. Eva tertegun sebentar, suara itu terdengar familiar. Pelan-pelan dibukanya selimurnta itu, dan nampaklah sosok yang sedang berdiri di depan ranjangnya.

“Ibu?!”

Orang di depannya itu tersenyum.

“Ibu sudah pulang dari takziyah?!”

Orang itu mengangguk,

Eva langsung bangun dan berlari memeluknya, dia merasa lega sekali.

“Ibu!!”

“Kamu belum tidur?”

“Aku takut, bu, sendirian di rumah” jawab Eva sembari melepas pelukannya.

“Takut kenapa?”

Eva menceritakan semua yang ia alami tadi dengan masih ketakutan. Kepala Eva diusap dengan lembut.

“Iya sudah, kalau begitu ibu temani kamu tidur”

“Iya, bu” jawab Eva.

Lalu Eva terlelap dalam tidurnya dengan nyenyak.

……………………..

Pagi hari, Eva terbangun sudah tidak ada ibunya di sampingnya. Dia mencari dan memanggil-manggil ibunya. Dia lalu merapikan tempat tidurnya, pergi ke kamar mandi lalu shalat subuh.

Tak lama kemudian, bel depan berbunyi. Ada tamu.

Eva segera menyingkap mukenanya seatas lutut lalu bergegas berjalan kedepan. Pintu ia buka, dan betapa kagetnya dia ternyata yang sedang berdiri di depan adalah ibunya.

“I-Ibu?? Kenapa ibu di sini?? Ibu dari mana??” tanya Eva kebingungan.

“Kamu lupa? Ibu kan baru pulang dari takziyah”

“Bukannya ibu semalam sudah pulang???”

“Ngaco ah” jawab ibunya lalu melangkah masuk, “orang ibu baru pulang. Udah ah ibu capek, mau istirahat”

Eva berdiri tertegun.  Terus, yang tadi malam menemaninya tidur itu siapa?

Sekian.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Nama anggota kelompok: …………………………………………………………………

 

1.    Apa tema cerpen tersebut?

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

2.    Siapa tokoh utama dalam cerpen tersebut?

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

3.    Kapan saja terjadinya kejadian dalam cerpen tersebut?

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

4.    Buatlah kerangka cerita berdasarkan cerpen yang kalian terima!

1

2

3

4

 

 

 

 

 

9

8

7

6

 

 

 

 

 

10

11

12

13

 

 

 

 

 

17

16

15

14

 

 

 

 

 

18

19

20

21

 

 

 

 

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemilihan OSIS Baru di SMP Plus Maulana Malik Ibrahim Bojonegoro

Upacara Hari Pahlawan 2024

Semangat Kebersamaan Warnai Upacara Hari Guru di SMP Plus Maulana Malik Ibrahim Bojonegoro