Kamar Kosong


 Oleh: Moh. Kholil Mughofar, S.Pd.

 

"Hei, kalian dengar tidak? Kata Ustadz Amin, kamar nomor 13 itu angker!" bisik Santri Budi pada teman-temannya saat mereka sedang beristirahat di halaman pesantren.

"Angker? Memangnya ada apa dengan kamar itu?" tanya Santri Ahmad penasaran.

"Konon, kamar itu sudah ditinggalkan selama bertahun-tahun. Tidak ada yang berani masuk ke sana," jawab Santri Budi dengan suara pelan.

"Benarkah? Aku jadi ingin tahu apa yang ada di dalam sana," ujar Santri Adi, salah satu santri baru di pesantren.

"Jangan coba-coba, Adi! Nanti kau bisa diganggu arwah penunggu kamar itu," Santri Budi memperingatkan.

"Tapi aku penasaran. Mungkin saja itu hanya rumor," Adi bersikeras.

Suatu malam, Adi memberanikan diri untuk mendekati kamar nomor 13 yang terletak di ujung koridor. Dengan jantung berdebar-debar, ia mengintip melalui jendela yang tertutup tirai usang. Tiba-tiba, ia terperangah melihat sesosok bayangan putih melintas di dalam.

"Ya Allah, ada yang bergerak di dalam sana!" pekik Adi panik.

Mendengar teriakan Adi, beberapa santri lain langsung menghampiri.

"Adi, kau kenapa?" tanya Santri Budi khawatir.

"A-aku melihatnya, Budi! Ada sesuatu di dalam kamar itu!" ujar Adi terbata-bata.

Santri Budi dan yang lain saling berpandangan dengan raut wajah ngeri.

"Sudah kubilang jangan mendekati kamar itu! Kau pasti mengganggu penunggu kamar itu," omel Budi.

Sejak peristiwa itu, rumor tentang kamar nomor 13 yang angker semakin menyebar di pesantren. Beberapa santri lain juga mengaku pernah mendengar suara-suara aneh dari dalam kamar. Namun, pihak pesantren tetap melarang semua santri untuk mendekati kamar tersebut.

Satu hari, Ustadz Amin memanggil Adi ke ruangannya. "Adi, aku dengar kau pernah melihat sesuatu di kamar nomor 13. Apa yang kau lihat?" tanya Ustadz Amin dengan nada serius.

Adi menceritakan apa yang ia lihat dengan jujur. Ustadz Amin mengangguk-angguk.

"Hmm, begitu. Kau memang tidak salah lihat. Kamar itu memang angker dan kami sudah lama menyegel pintunya," ujar Ustadz Amin.

"Lalu, apa yang sebenarnya terjadi dengan kamar itu, Ustadz?" tanya Adi penasaran.

Ustadz Amin menghela napas panjang sebelum menjawab. "Dulu, kamar itu dihuni oleh seorang santri yang sangat shaleh. Tapi sayang, ia meninggal di dalam kamar itu dalam keadaan yang tidak wajar. Sejak saat itu, kamar itu dihantui oleh oleh jin yang menyerupainya."

Adi tercekat mendengar penjelasan Ustadz Amin. Kini ia paham mengapa kamar itu ditakuti oleh semua santri.

Sejak hari itu, Adi berniat untuk tidak lagi mendekati kamar nomor 13 yang penuh dengan misteri. Ia tidak ingin mengganggu penunggu kamar itu 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemilihan OSIS Baru di SMP Plus Maulana Malik Ibrahim Bojonegoro

Semangat Kebersamaan Warnai Upacara Hari Guru di SMP Plus Maulana Malik Ibrahim Bojonegoro

Upacara Hari Pahlawan 2024